Kroasia memiliki 56 persen penguasaan bola. Jumlah possession tersebut mampu dikonversi menjadi 19 peluang dengan enam tendangan tepat sasaran berbanding dengan tujuh yang dimiliki Ceko dengan empat sepakan on target.
Kroasia membuka keunggulan pada menit ke-37 melalui Ivan Perisic. Gelandang Inter Milan itu menaklukan kiper Petr Cech dengan tendangan kaki kiri yang
melesat ke tiang jauh tanpa mampu dihadang.
Gol kedua Kroasia dicetak Ivan Rakitic pada menit ke-59. Memanfaatkan sodoran dari Marcelo Brozovic.
Kroasia seakan hanya tinggal menunggu waktu untuk meraih tiga poin kedua untuk lolos ke babak 16 besar. Namun Ceko melakukan beberapa perubahan yang berhasil mengubah anggapan semula.
Pelatih Ceko, Pavel Vrba, memasukan dua pemain yang bisa mengubah keadaan. Ia memasukan Milan Skoda menggantikan David Lafata pada menit ke-67 dan Tomas Necid yang mereposisi tempat Jaroslav Plasil (86').
Hasilnya, Ceko mampu membalas satu gol melalui tandukan Skoda pada menit ke-75. Striker jangkung milik Slavia Praha itu berhasil menyambut bola hasil umpan Tomas Rosicky dengan kepala yang tidak mampu dihadang kiper Danijel Subasic.
Pada menit ke-86, pertandingan sempat ditunda akibat ulah suporter Kroasia yang menyalakan cerawat dan melemparkannya ke lapangan. Hal tersebut mungkin berpengaruh kepada fokus para pemain Kroasia.
Pada menit ke-90+2, Ceko mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti setelah bek Kroasia, Damagoj Vida menyentuh bola dengan tangan di area terlarang.
Eksekusi tersebut diambil oleh Necid pada menit ke-90+3 dan sukses menaklukan Subasic dengan tendangan keras yang mengarah ke tengah. Gol ini pun menjadi yang kesekian kali betapa serunya pagelaran euro tahun ini sampai menit-menit terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar